BNN Dan Polda Sumut Gagalkan Penyelundupan 1,5 Ton Sabu – Jaringan Narkoba Internasional Terungkap?

Medan, Sumatera Utara (28 September 2025) – Sebuah operasi gabungan yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polda Sumatera Utara (Polda Sumut) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 1,5 ton, Kamis (27/09/2025) dini hari. Pengungkapan kasus ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah penanganan narkoba di Sumatera Utara, memicu pertanyaan tentang skala jaringan dan keterlibatan aktor internasional.

Operasi senyap yang dipimpin langsung oleh Kepala BNN Provinsi Sumatera Utara, Brigjen Pol. Ama Kliment Dwikoranto, dan Kapolda Sumut, Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi, ini berhasil mengamankan barang bukti sabu yang disembunyikan dalam sebuah gudang di kawasan industri Medan. Lokasi persis gudang masih dirahasiakan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.

Bacaan Lainnya

“Ini adalah pukulan telak bagi sindikat narkoba yang beroperasi di wilayah kita,” ujar Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi dalam konferensi pers yang digelar siang tadi di Mapolda Sumut. “Kami tidak akan berhenti sampai seluruh jaringan ini berhasil kita bongkar.”

Menurut keterangan Brigjen Pol. Ama Kliment Dwikoranto, sabu tersebut diduga kuat berasal dari jaringan internasional yang memanfaatkan Sumatera Utara sebagai pintu masuk utama. “Kami sedang mendalami asal-usul sabu ini dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian negara tetangga untuk mengungkap jaringan yang lebih besar,” jelasnya.

Nilai barang bukti sabu ini diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah, yang jika lolos dan beredar di masyarakat, dapat merusak generasi muda dan memicu berbagai tindak kriminalitas.

Pihak BNN dan Polda Sumut belum bersedia memberikan informasi detail mengenai jumlah tersangka yang berhasil diamankan, namun sumber internal menyebutkan bahwa beberapa orang telah ditangkap dan sedang menjalani pemeriksaan intensif.

Pengungkapan kasus 1,5 ton sabu ini menunjukkan bahwa Sumatera Utara masih menjadi wilayah yang rentan terhadap aktivitas penyelundupan narkoba. Hal ini menuntut peningkatan pengawasan dan kerjasama yang lebih erat antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, dan masyarakat.

“Kami mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan informasi terkait peredaran narkoba di lingkungan masing-masing,” kata Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi. “Narkoba adalah musuh kita bersama, dan kita harus bersatu untuk melawannya.”

Kasus ini masih terus dikembangkan oleh tim gabungan BNN dan Polda Sumut. Masyarakat menanti perkembangan selanjutnya, berharap agar seluruh jaringan narkoba ini dapat segera dibongkar dan para pelaku diadili seberat-beratnya.

(Iwan)

Pos terkait

banner 468x60