Rapim POM Angkat Penerapan Hukum Adat Melayu

Pontianak,- Kalbar, _ (27/12/2025) Dalam rangka menjalankan pembenahan mekanisme roda organisasi, Dewan Pengurus Pusat Persatuan Orang Melayu (DPP POM) menggelar kegiatan Rapat Pimpinan POM Se-Kalimantan Barat yang dirangkai dengan beberapa pelantikan yakni pelantikan pengurus DPD POM Kota Pontianak, DPD POM Kabupaten Kubu Raya, PPM Kalimantan Barat, PPM Kota Pontianak, dan PPM Kabupaten Mempawah Pada Sabtu (27/12/2025) di Pondopo Gubernur Kalimantan Barat.

Pelantikan DPD POM dan Organ Sayap dihadiri Gubernur Kalimantan Barat, Wali Kota Pontianak, Dandim 1207 Pontianak, perwakilan Danlanud Supadio, Perwakilan Kejati Kalimantan Barat, Perwakilan Kepala SKPD Kalimantan Barat, Ormas Adat, Ormas Agama, dan para tokoh serta ketua dan pengurus Kabupaten /Kota Se Kalimantan Barat beserta Pimpinan Organ Sayap.

Bacaan Lainnya

Ketua Panitia SC Puryadi Hartono menyampaikan laporannya,
Kegiatan ini sebenarnya sudah lama ingin dilaksanakan, hanya saja baru sekarang bisa terealisasi. Kegiatan Rapim ini merupakan ajang konsolidasi POM Se-Kalimantan Barat setelah beberapa tahun lalu POM sempat mengalami kisruh internal dan Alhamdulillah sudah selesai.
Dengan Rapim ini diharapkan POM akan kembali bangkit berkibar dan kembali eksis berkiprah baik dalam bidang sosial budaya maupun dalam bidang kehidupan lainnya.

Puryadi Hartono mengucapkan terimakasih banyak kepada Gubernur Kalimantan Barat, atas support dan dukungan nya sehingga kegiatan ini dapat terlaksana di pendopo rumah rakyat Kalimantan Barat ini. Juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan Rapim ini. Sejatinya masih ada beberapa sayap yang dilantik, tetapi karena waktu belum memungkinkan, maka akan dieksekusi 2025 kedepan.
Alhamdulillah sekitar 500 orang menghadiri acara pelantikan dan rapim ini, juga dihadiri dan diikuti perwakilan POM dan organ sayap Kabupaten /Kota Se-Kalimantan Barat,

Ketua Umum DPP POM Agus Setiadi,SE menyampaikan dalam sambutannya,
kegiatan Pelantikan dan Rapim POM Se Kalimantan Barat, ini mengusung tema Sinergisitas POM dalam Mendukung Pemajuan Kebudayaan dan Implementasi Hukum Adat Melayu di Kalimantan Barat. Pemilihan tema ini bukan tanpa alasan, ini merupakan aspirasi di akar rumput masyarakat Melayu yang sudah lama menginginkan adanya Hukum Adat Melayu kembali sebagai pedoman dan pegangan masyarakat Melayu dalam menyelesaikan berbagai persoalan,

Agus Setiadi juga menambahkan dan menegaskan bahwa Melayu Borneo memiliki kekhasan sendiri bahkan jauh lebih tua dibanding Melayu lainnya di Nusantara. Hal ini nampak dari berbagai peninggalan peradaban Melayu sejak jaman era kerajaan hingga kesultanan dimana kerajaan Kutai merupakan kerajaan pertama di Nusantara yang bercorak Hindu. Kutai sendiri merupakan rumpun Melayu Borneo yang masih terus menjaga dan merawat khazanah Melayunya hingga saat ini. Jadi jelas

Melayu Borneo adalah Melayu Borneo, beda dengan Melayu Sumatera, Melayu Semenanjung, Melayu Filipina, Melayu Thailand, dan Melayu lainnya,” ungkap Agus dengan penuh semangat. Pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan FGD untuk Merumuskan Hukum Adat Melayu di Kalimantan Barat dengan melibatkan berbagai elemen Melayu lainnya. Apalagi keberadaan hukum adat saat ini mendapat tempat dalam KUHP baru yang akan berlaku sejak 2Januari 2026.

Dengan diakuinya hukum adat dalam KUHP baru menandakan bahwa pemerintah pusat sangat menghargai dan menjunjung tinggi kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat. Oleh karena nya, sebagai Ormas Melayu sudah sepatutnya hukum adat Melayu ini menjadi perhatian serius kita bersama untuk dibahas, dirumuskan, ditetapkan dan disosialisasikan sebagai pegangan masyarakat Melayu di Kalimantan Barat,” beber Agus dengan nada berapi-api.

Gubernur Kalimantan Barat, Drs H Ria Norsan MM MH juga ikut mendukung wacana hukum adat Melayu yang digaungkan POM. Wacana Hukum Adat ini sangat bagus karena merupakan warisan leluhur dan kearifan lokal yang akan menjadi pedoman masyarakat Melayu dan tentunya berlaku hanya untuk kelangan masyarakat Melayu saja. Saya berharap semua ormas Melayu termasuk POM tetap solid dan berpegang teguh pada adab, akhlak, dan nilai-nilai luhur, tetap kuat dan tegar seperti batu karang yang tidak akan terombang ambing meski diterpa ombak. Begitu juga kalo ada satu yang dicubit maka semuanya harus menjerit dan merasakan sakit yang sama,” ujar Ria Norsan dengan penuh semangat.

Ditambahkan Edi Rusdi Kamtono dalam sambutannya, bahwa kiprah POM selama 8 tahun berdiri sudah banyak yang diperbuat untuk masyarakat dan daerah. Kami sangat mengapresiasi kiprah POM selama ini apalagi POM ini keberadaan nya ada di seluruh kab/kota di Kalbar bahkan ada yang sampai Kecamatan dan Desa. Tentu pemerintah kota Pontianak akan terus mendukung dan siap berkolaborasi dengan POM dalam kegiatan sosial budaya dan lainnya,”beber Wali Kota Pontianak ini.Pungkasnya.

(HM)

Pos terkait

banner 468x60