Status Kepala Dapur SPPG Mulia Kerta Masih Menggantung Usai Kasus Keracunan MBG

Ketapang — Dua belas hari setelah insiden keracunan yang menimpa sejumlah siswa SDN 12 Benua Kayong, posisi Kepala Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mulia Kerta, Yayasan Adinda Karunia Ilahi, hingga kini belum mengalami perubahan.

Kepala Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Region Kalimantan Barat, Agus Kurniawi, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu instruksi dari Badan Gizi Nasional (BGN) terkait nasib pejabat tersebut.

Bacaan Lainnya

“Untuk Kepala SPPG-nya kami masih menunggu instruksi lebih lanjut dari BGN,” jelas Agus saat dikonfirmasi Suara Ketapang, Sabtu (4/10/2025).

 

Agus menjelaskan, dapur yang terlibat dalam insiden tersebut saat ini dihentikan sementara operasionalnya, sambil menunggu hasil pemeriksaan dari berbagai instansi terkait. Langkah lanjutan akan diambil setelah seluruh proses evaluasi dan pemeriksaan selesai.

Selain itu, pihaknya kini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk menempatkan tenaga ahli gizi di setiap dapur MBG. Namun, Agus mengakui masih ada kendala dalam mencari tenaga gizi yang berpengalaman.

“Kami cukup kesulitan mencari ahli gizi berpengalaman. Sebagian besar sudah bekerja di rumah sakit atau instansi pemerintah,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Agus menyebutkan bahwa 22 dapur MBG di Kabupaten Ketapang masih tetap beroperasi, meski belum semuanya memiliki izin operasional, Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), dan sertifikat halal.

“Seluruh SPPG kini sedang melengkapi dokumen perizinan itu. Untuk data terbaru yang sudah memiliki izin, kami masih menunggu pembaruan dari koordinator wilayah,” pungkasnya.

(HM)

Pos terkait

banner 468x60