Bandung, __Dalam dunia yang semakin kompleks ini, menemukan keseimbangan antara kehidupan spiritual dan profesional menjadi tantangan tersendiri. Dalam kultumnya (kuliah tujuh menit) yang inspiratif, Ketua Himpunan Advokat Pengacara Indonesia (DPD HAPI Jabar), Deni Hermawan, SH., membahas tentang bagaimana memadukan puasa dan profesi.
Deni Hermawan, SH., yang dikenal atas kepemimpinannya di DPD HAPI Jabar, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kewajiban profesional dan kewajiban spiritual, khususnya selama bulan puasa. Dia berbicara tentang bagaimana puasa dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan fokus dan disiplin diri, dua kualitas yang sangat penting dalam profesi hukum.
“Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum,” kata Deni Hermawan. “Ini juga tentang disiplin, tentang mengendalikan nafsu dan keinginan kita. Dan ini adalah kualitas yang sangat kita butuhkan sebagai advokat.”
Deni Hermawan juga menekankan pentingnya integritas dan etika dalam profesi hukum. Dia berbicara tentang bagaimana puasa dapat membantu kita merefleksikan nilai-nilai ini dan menjadikannya bagian dari praktek profesional kita sehari-hari.
“Puasa memberi kita kesempatan untuk merenung dan mempertanyakan diri kita sendiri,” kata Deni Hermawan. “Apakah kita melakukan yang terbaik untuk klien kita? Apakah kita menjalankan profesi kita dengan integritas dan etika? Puasa memberi kita kesempatan untuk mengevaluasi diri kita dan menjadi lebih baik.”
Kultum Deni Hermawan, SH. ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana puasa dan profesi dapat saling melengkapi dan memberikan manfaat bagi satu sama lain. Ini adalah pesan yang penting tidak hanya bagi para advokat dan pengacara, tetapi juga bagi siapa saja yang berusaha menemukan keseimbangan antara kehidupan profesional dan spiritual mereka.
“Selamat menjalankan ibadah puasa Semoga di bulan suci ini kita senantiasa diberi kemudahan dan keberkahan..Aamiin. Pungkasnya.