Bekasi, (19 September 2023) – Pada kegiatan penyuluhan kesehatan yang disampaikan secara langsung oleh Kepala UPTD Puskesmas Seroja di wilayah RW 021 Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Dalam kesempatan tersebut, dr. Yanuar Aryando dihadapan para Kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) dan perwakilan warga dari masing-masing rukun tetangga yang ada di wilayah tersebut menyampaikan bahwa perlunya peran dan kesadaran masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah sekitar.
“Bahwa pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) harus dijalankan bersamaan dengan lintas sektor. Dengan melibatkan segenap anggota keluarga dari masing-masing rumah untuk berperan sebagai Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di rumah masing-masing, dan tetap melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN 3M Plus) dengan kegiatan Menguras, Menutup, Mendaur Ulang (3M), Plus menghindari gigitan nyamuk baik di lingkungan rumah, perkantoran, tempat kerja, sekolah, maupun tempat-tempat umum (TTU),” ujarnya.
Adapun perihal Fogging atau pengasapan dijelaskan secara detail oleh dr. Yanuar Aryando bahwa sebuah tindakan pengasapan dengan campuran bahan kimiawi yang bertujuan untuk membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) harus disertai indikasi yang tepat dan disertai dengan strategi yang jitu.
“Jadi tidak hanya perang saja yang memerlukan strategi, dalam berkegiatan Fogging pun harus disertai strategi. Pertama dengan memastikan apakah fogging merupakan indikasi atau tidak, di sini peran petugas PE (Penyelidikan Epidemiologi) dari puskesmas ketika turun menindaklanjuti laporan kasus. Kedua, jika ternyata tidak ada indikasi maka fogging bukan solusi, tetapi jika hasil PE didapatkan ada warga yang demam lebih dari 2 orang, ditambah ditemukan ada jentik nyamuk di area sekitar 100 meter dari rumah pasien maka ini bisa jadi indikasi dilakukan fogging. Ketiga, ketika fogging merupakan indikasi harus dilakukan pencampuran obat yang tepat dan ini juga butuh keahlian untuk mendapatkan formula yang pas untuk membunuh nyamuk dewasa. Keempat, jika formula campuran fogging sudah pas, kegiatan fogging pun harus dilakukan dua siklus dan di jam nyamuk keluar yaitu dari matahari terbit sampai dengan jam 10.00 pagi atau dari jam 15.00 sampai dengan matahari terbenam. Kelima, penyemprotan juga butuh strategi bagaimana mengepung nyamuk disatu titik, karena nyamuk juga pintar dia bisa berpindah tempat menghindari pengasapan,” tandasnya.
Kepala UPTD Puskesmas Seroja dr. Yanuar Aryando menegaskan dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit demam berdarah dengan melakukan PSN 3M+ dan G1R1J. “Mari kita cegah keluarga dan kerabat kita dari demam berdarah. Jawa Barat sehat, Kota Bekasi sehat, Indonesia kuat,” tutupnya.
(Tim BKS)