MAKASSAR, __ Meskipun hajatan pesta demokrasi masih sekitar 6 bulan lagi, tepatnya 14 Februari 2024, namun gerak langkah para calon legislatif (caleg) usungan sejumlah partai politik mulai tingkat kota/kabupaten, provinsi dan pusat sudah mewarnai ajang pra kompetisi di daerah ini.
Caleg-caleg usungan sebanyak 18 partai politik peserta Pemilu 2024 yang bakal bertarung di berbagai daerah pemilihan (dapil) di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan datang dari sederet profesi, diantaranya pengusaha, akademisi, dokter, pengacara, jurnalis, rohaniawan dan beberapa profesi lainnya.
Dari ribuan Caleg yang hendak mengadu peruntungan untuk mendapatkan kursi legislatif, salah seorang diantaranya adalah Ir Arwan Tjahjadi, owner Hotel Losari Grup yang kembali maju dengan mengibarkan bendera Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai politik berlambang gambar tangan memegang bunga mawar.
Dan Ia pun telah menyatakan kesiapannya maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Sulsel Dapil Makassar A yang wilayahnya mencakup 11 Kecamatan di Kota Anging Mammiri ini, yakni Makassar, Mamajang, Rappocini, Tamalate, Ujung Pandang, Wajo, Ujung Tanah, Mariso, Bontoala, Tallo dan Pulau Sangkarrang.
Dalam suatu kesempatan bincang-bincang panjang dengan media ini beberapa waktu lalu di lobi Thamrin Condotel Jakarta Pusat yang merupakan salah satu hotel miliknya, Alumni Fakultas Teknik jurusan Arsitektur Universitas Hasanuddin itu mengungkapkan niat dan alasannya untuk kembali ikut berkompetisi sebagai Caleg DPRD Provinsi Sulsel pada Pemilu 2024 mendatang.
Menurut mantan anggota DPRD Kota Makassar 2 periode di tahun silam ini, dirinya kembali maju bertarung di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 karena didasari oleh keinginan tulusnya untuk berbakti dan berbuat kebaikan demi kemajuan masyarakat Sulsel di mana banyak orang yang belum tahu jika sesungguhnya dia bukanlah etnis Tionghoa murni. Melainkan sudah termasuk keturunan dan berdarah Makassar.
Atas dasar itulah sehingga ia sangat mencintai tanah kelahirannya ini. Dan sebagai pengusaha serta pemerhati budaya yang mana dirinya tercatat selaku anggota Dewan Budaya Kota Makassar, Arwan Tjahjadi pun telah banyak berkontribusi baik dalam kapasitas dirinya seorang pengusaha maupun sebagai politikus.
“Banyak juga masyarakat di daerah ini yang belum tahu jika sayalah yang membuat film layar lebar ‘Ati Raja’. Film yang pertama saya produksi itu langsung memenangkan prestasi Anugerah Film Nasional Terbaik Kategori 13+ dari Lembaga Sensor Film Indonesia karena mengusung pesan budaya kita Bugis Makassar,” terang Alumni SMA Katolik Cendrawasih Makassar tersebut.
Menjelaskan kiprahnya sebagai mantan legislator Kota Makassar selama 2 periode, Arwan Tjahjadi yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPW PSI Sulsel mengaku pernah merumuskan Perda Kota Makassar tentang Perubahan Nama Jalan di beberapa tempat di Kota Makassar.
Selain itu, Ketua Ikatan Alumni SMA Katolik Cendrawasih Makassar ini juga tercatat di Museum Record Indonesia (MURI) sebagai Pemilik Museum Becak Indonesia, dan punya bekal latar belakang nama yang baik serta memiliki relasi hingga kolega dari berbagai kalangan.
“Tentu orang melihat ‘track record’ saya selama ini, dan dengan modal nama baik saya yang terjaga hingga saat ini, saya berharap masih punya tempat di hati para pemilih,” tuturnya.
Dia membeberkan lagi, sepak terjangnya di dunia politik bukanlah untuk mengejar materi dan ketenaran, melainkan semata-mata ingin berbuat baik bagi masyarakat dan daerah yang ia cintai ini. Untuk itu dirinya berharap masih punya tempat di hati masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya pada Pileg mendatang.
“Pada prinsipnya, saya bertekad berbuat kebajikan untuk masyarakat saja. Semoga di sisa usia ini, hidup saya tetap untuk bermasyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban kelak diakhirat jika ditanya oleh Tuhan Yang Maha Kuasa tentang apa yang telah dilakukan selama hidup di dunia ini,” polos Arwan.
Ditanyakan terkait visi dan misinya jika kelak terpilih menjadi Legislator DPRD Provinsi Sulsel, Ia memaparkan bahwa hal itu tentu tak terlepas dari visi dan misi PSI yang antara lain Anti Korupsi, Anti Intoleransi, dan memperjuangkan program BPJS Gratis.
“Berkiblat kepada DNA partai yang saya kendarai yakni Anti Korupsi, tentunya jika kita sudah anti korupsi maka nantinya akan banyak keuangan negara yang bisa dikawal dan diselamatkan. Selama ini kita ketahui bahwa di satu Kementerian saja banyak terjadi kebocoran anggaran, nah bagaimana jika puluhan Kementerian yang bocor ?,” imbuhnya.
Karenanya, Arwan merasa optimis, dengan melakukan gerakan Anti Korupsi, mungkin saja perbuatan korupsinya tidak bisa hilang sekaligus, tetapi setidaknya terjadi upaya penghematan anggaran dari kebocoran-kebocoran, sehingga kelak Pemerintahan yang bersih bisa terwujud.
“Sedangkan untuk program unggulan BPJS Gratis dapat kita wujudkan jika korupsi di negara ini minimal bisa berkurang. Sebab untuk menghilangkan secara drastis tentunya bukan semudah membalik telapak tangan. Tapi jika kita semua bersama-sama bergerak membatasi terjadinya tindak korupsi, tentu hal itu bisa kita wujudkan,” tegas Alumni Lemhanas yang juga diketahui sebagai pemilik Museum Becak di pulau dewata, Bali, dan merupakan satu-satunya museum becak yang ada di Indonesia.
“Sukses selalu dan selamat berjuang buat Pak Arwan Tjahjadi. Jadilah pula seorang Arsitek yang kelak mampu merancang tercapainya kehidupan masyarakat yang sejahtera dan penuh kedamaian,” pungkasnya mengutip ungkapan dan curahan hati sejumlah warga pendukungnya di beberapa kecamatan dalam wilayah Kota Makassar.