Manggar, Belitung Timur – Kabar baik untuk petani beras lokal Kabupaten Belitung Timur (Beltim). Masalah kepastian pangsa pasar akan teratasi, para pegawai Pemkab Beltim akan jadi konsumen tetap petani.
Kepastian ini usai Pemerintah Kabupaten Beltim melakukan Kesepakatan Bersama dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Kesepakatan ditandatangi oleh Bupati Beltim Burhanudin dan Wakil Pimpinan Perum Bulog Wilayah Sumsel dan Babel Elis Nurhayati di Ruang Rapat Bupati Beltim. Senin (10/07/2023)
Kepada Diskominfo Beltim, Elis mengatakan Kesepakatan kali ini Perum Bulog khusus menjalankan skema komersil di mana Perum Bulog akan membeli beras dari petani lokal kemudian mendistribusikannya kepada para pegawai Pemkab Beltim.
“Segmentasi kita ada dua. Public Service Obligation (PSO) sama yang Komersil. Jadi yang ini kita komersil, kita akan menyerap hasil panenan dari petani, mengelolanya kemudian menyalurkannya kepada ASN dan honorer,” jelas Elis.
Meski berasal dari dalam daerah, beras yang akan disalurkan menurut Elis harus sesuai dengan standard Perum Bulog. Mengingat beras yang akan disalurkan berkualitas premium.
“Beras yang masuk itu harus sesuai standard kita. Jadi kita juga stabilisasi harga, baik di tingkat petani maupun konsumen,” kata Elis.
Harga Beras Rp13.500/ Kilo Bisa Dibayar 30 hari Kemudian
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Pembantu Belitung Gusti Prasmana menambahkan untuk teknis pelaksanaan penyaluran beras Perum Bulog akan membahas dengan masing-masing OPD. Namun untuk tiap pegawai bisa membeli 10 kilogram sampai 15 kilogram tergantung permintaan.
“Untuk kebutuhannya masing-masing kita tawarkan per OPD 10 kilogram, namun jika ada kebutuhan di atas itu bisa kita penuhi sesuai kebutuhan atau permintaan,” ujar Gusti.
Terkait harga, beras premium Bulog yang akan didistribusikan kepada pegawai dipatok dengan harga Rp13.500 per kilogramnya. Harga ini menurut Gusti masih jauh di bawah harga beras premium yang ada di pasaran.
“Rp13.500 itu kita antar ke masing-masing OPD. Kalau harga beras premium sekarang kisaran Rp14.000 hingga Rp15.000,” ungkap Gusti.
Selain beras, Perum Bulog juga akan menyalurkan komoditas pangan lainnya kepada pegawai, seperti gula, minyak dan tepung terigu. Yang lebih hebatnya pegawai Pemkab Beltim bisa mengambil dulu kebutuhan pokoknya kemudian membayar saat gajian atau pembayaran tunjangan di bulan selanjutnya.
“Kita berikan fasilitas khusus untuk Pegawai Pemkab Beltim dengan mekanisme tunda bayar. ASN atau pegawai diberikan dulu komoditi, setelah 30 hari baru membayar dari TPP ASN atau gaji pegawai honorer,” kata Gusti.
Membantu Pemasaran Beras Petani
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Beltim Ikhwan Fachrozi mengatakan tujuan kerjasama adalah lebih untuk memberdayakan ASN membantu para petani padi di Kabupaten Beltim. Di mana Pegawai menjamin kepastian pasar bagi beras petani lokal.
“Jadi benang merahnya adalah bagaimana kita ASN membantu memberdayakan petani lokal. Jadi beras hasil petani kita, kita konsumsi untuk kita, sama-sama saling membantu,” kata Ikwan.
Saat ini baru Sekretariat Daerah yang akan melaksanakan pembelian beras melalui perum bulog. Namun dalam waktu dekat OPD-OPD lainnya akan segera mengikuti.
“Kalau soal kualitas saya yakin. Selama ini saya sudah terbiasa memakan beras asal Danau Nujau (Kecamatan Gantung) apalagi nanti distandarisasi oleh Perum Bulog,” ujar Ikhwan.
Terpisah Bupati Beltim Burhanudin menekankan jika segala sesuatu terkait kerjasama akan diurus oleh Sekretaris Daerah. OPD BBdiharapkan dapat mengikuti.
“Kita berharap kerjasama akan akan terus ditindaklajuti. Semuanya dapat berjalan baik dan lancar,” ujar Burhanudin.
(Suhartono)