Kab. Subang – Pada saat kesempatan touring lintas Jawa, team mencoba sengaja melintasi kembali jalur Pantura Subang Patokbeusi – Ciasem selain untuk meminta statement dari Kapolsek Ciasem juga mencoba random jika warung-warung tersebut buka atau beroperasi kembali (Selasa 04 April 2023) sekira pukul 07.00 WIB.
Sesuai dugaan, salahsatu warung yang sengaja team pilih secara random, terdapat wanita muda yang dandanannya menarik agar pengunjung mampir, dan melambaikan tangannya ke arah team.
Seperti kejadian sebelumnya, motor team liputan pun disuruh dimasukkan ke dalam ruangan.
Dan pemandangan yang sama pun kembali terlihat, berbagai alat pendukung karaoke tersedia, bedanya kali ini ruanganya sengaja tidak gelap.
” Mau minum bir, atau kopi atau apa mas ” ucap salahsatu perempuan yang belakangan menurut sang pramuria yang menemani team liputan adalah mami (germo) nya, team menjawab bir, dan kopi.
Pada saat perbincangan dengan wanita muda sang pramuria yang tadi mangkal dikursi depan warung, hal yang sama ditawarkan kepada team liputan yaitu “ngamar”.
Team kembali menjawab hanya minum kopi dan bir saja guna melepas penat, akan tetapi sang mami tersebut pada saat team sudah akan pamitan pulang meminta agar wanita muda sang pramuria tersebut diberikan uang tips sekedar menemani minum.
Guna meminta statement dari Kapolsek Ciasem, team pun berkunjung ke Mapolsek Ciasem.
Adalah Kapolsek Ciasem Kompol Dede Suherman ditemani Wakapolsek nya serta jajaran Reskrim dan Intelkam yang langsung menerima team liputan, disampaikan oleh Kapolsek Ciasem ” Itu wilayah Polsek Patokbeusi, nama warung-warung tersebut dari dulu disebut Janem atau Jalan enem (jalan genap), dan saya tidak pernah memerintahkan kepada anggota saya untuk atensi apapun “.
Ditambahkan oleh Wakapolsek Ciasem AKP Aan Sukana ” Nama polisi biasa dijual-jual, padahal kalaupun dari patroli kami diperintahkan untuk back up (membantu Kamtibmas) oleh pimpinan dengan disertai sprin, seharusnya baik pemilik warung ataupun mereka-mereka melihat dan membaca di setiap unit Patroli ada nama Polsek masing-masing, justru pada saat kami melintasi diwilayah sana untuk Kamtibmas ke batas wilayah kami sering mengatakan, bapak polisi mah dari Ciasem kalau ini masuknya ke Patokbeusi “.
” Tanah tempat berdirinya Janem itu diantaranya milik Perum Sang Hyang Seri, dan PU “tukas Aan Sukana.
Setelah dirasa cukup team liputan berpamitan dan mencoba kunjungan ke Mapolsek Patokbeusi, diterima langsung oleh Kapolseknya Kompol Sutarman ,” Kami bersama Forkompincam sudah menghimbau kepada semua pemilik warung tersebut untuk tutup, jika ada yang buka satu dua ya wajar saja dan nanti pun akan kami berikan teguran “.
Setelah bertemu Kapolsek Patokbeusi team liputan mendatangi kantor kecamatan guna meminta statement dari MP (Kasie Pol PP) nya.
Disampaikan oleh Abdul Rasyid, ” Kami bersama Muspika sudah menghimbau mereka akan tetapi ya jika ada yang masih buka mungkin kucing-kucing an kang, dan Janem itu sendiri sudah berdiri sejak lama, saya saja disini sudah 10 tahun bertugas “, ungkapnya.
” Ada nilai positif nya juga soal Janem itu sendiri, ketika ada orang yang kecelakaan itu bisa langsung dibantu oleh orang yang diwarung Janem, kalau enggak ada mungkin bisa sampai besoknya baru ditemukan “,tungkas Abdul Rasyid.
Diakhir statement nya Abdul Rasyid menjelaskan, ” Pernah kita akan dipertemukan Diundang Kasat Pol PP Subang di Kabupaten soal Janem akan tetapi tidak ada titik temu dikarenakan dari pihak PU tidak hadir, dan dari pihak Perum Sang Hyang Seri yang tidak hadir, jadinya tidak ada titik temu “, pungkasnya.
Team liputan akan terus menguak tabir kepada siapa atensi dan koordinasi tersebut.
(Team liputan)