Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Prof. Dr. Zainudin Amali, S.E., M.Si menjadi penguji secara virtual dalam Promosi Doktor Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Olahraga, Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Selasa (7/3).
Menpora Prof. Dr. Zainudin Amali, S.E., M.Si jadi penguji pertama pada disertasi mahasiswa atas nama Vincenzo Alberto Annese. Adapun disertasi yang pria asal Italia tersebut adalah The Maximum Football Performance:Comparison Motoror Capacitied Between Men’s and Women’s Football Player.
Vincenzo adalah pelatih sepak bola profesional warga negara Itali, yang saat ini sedang menjadi pelatih di India.
Vincenzo mengawali dengan menjelaskan kapasitas motorik dalam disertasinya adalah kumpulan karakteristik fisik atau olahraga yang dimiliki seseorang dan yang memungkinkan pembelajaran dan pelaksanaan berbagai tindakan motorik.
“Mereka mempengaruhi intensitas dan kualitas respons motorik terhadap lingkungan, sebagian terkait dengan keturunan dan warisan genetik dan dapat berubah dengan latihan,” ujarnya.
Dalam disertasinya, Vincenzo memutuskan untuk menginvestigasi perbedaan gender dalam sepak bola. Baik itu dari sudut pandang pria maupun wanita. Utamanya, kata dia adalah untuk lebih menjelaskan fenomena sepak bola wanita.
“Jadi investigasi dimasa depan harus menyelidiki tuntutan fisik dari posisi bermain yang berbeda pada pemain sepak bola dan juga pemain wanita,” terangnya.
“Apa yang dilihat dalam penelitian ini kurangnya kinerja fisik dari kedua kelompok yang dianalisis menunjukkan perlunya meningkatkan pelatihan yang diusulkan dalam intensitas dan volume. Semua itu untuk memastikan fondasi dan peningkatan terus menerus untuk pria dan perempuan dalam tim,” sambung Vincenzo.
Setelah mendengarkan serangkaian pemaparan Vincenzo, Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum yang memimpin ujain terbuka tersebut menyampaikan hasilnya. Agus dan tim penguji lainnya menyatakan Vincenzo lulus sebagai doktor pendidikan.
“Vincenzo Alberto Annese adalah doktor ke-798 lulusan Universitas Negeri Semarang. Karya ilmiahnya diberi nilai A dan IPK 3.83 dengan predikat sangat memuaskan,” pungkas Prof. Agus.